Masjid Besar Taqwa Tompong ini lahir pada masa Kerajaan Kareng Panawang yang diprakarsai oleh seorang dermawan yang bernaam Labandu Wajo
bekerja sama dengan adat sampulonrua (dua belas) pada tanggal 22
Jumadil akhir 1304 H atau sekitar bulan Maret 1885 M dengan ukuran
Panjang 31,5 M x Lebar 21 M x Tinggi 16 M.Yang
tadinya sebagai langgar sekitar tahun 1887 – 1913 mulai direnovasi dan
ditingkatkan Menjadi Masjid oleh pengurus dengan mendatangkan seorang
arsitek bernama La Pangewa berasal dari Kabupaten Bone.
Tokoh – tokoh historis seperti Latenri Ruwa Syah Nur Baharuddin
salah seorang penyiar Agama Islam di Bantaeng menjadi symbol masa lmpau
Bantaeng sebagai basis Islamisasi diwilayah etnik Makassar dan Masjid
Besar Taqwa Tompong ini menjadi pertemuan baik formal maupun informal
para kelompok elit Kerajaan dan tokoh-tokoh agama setempat.
Keunikan/keistimewaan masjid ini karena mempunyai cirri – ciri: Atapnya
berbentuk Tumpng tiga, tembok dindingnya dari batu bata yang direkat
dengan pasir kapur dan semen, atap genting, kayunya kelas satu. Didalam
masjid terdapat empat buah soko guru yang ukurnya 80 x 80 cm berfungsi
sebagai tiang untuk atap tumpuang masjid, dipuncaknya terdapat Kubah
yang dihiasi dengan mustak dari keramik asing bentuk khas berasal dari
Dinasti Ming, juga terdapat mimbar yang terbuat dari kayu bayam dihiasi
relief dan kaligrafi yang berasal dari Singapura pada Tahun 1885 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar